Dikutip dari Livestrong,
kalori yang terkandung di dalam gula aren lebih kecil dibandingkan
dengan gula putih. Gula aren memiliki nilai indeks glikemik yang lebih
rendah yaitu sebesar 35 sedangkan pada gula pasir indeks glikemiknya
sebesar 58.
Indeks glikemik (GI) adalah skala atau angka yang diberikan pada
makanan tertentu berdasarkan seberapa besar makanan tersebut
meningkatkan kadar gula darahnya, skala yang digunakan adalah 0-100.
Indeks glikemik disebut rendah jika berada di skala kurang dari 50,
indeks glikemik sedang jika nilainya 50-70 dan indeks glikemik tinggi
jika angkanya di atas 70.
Selain itu dalam proses pembuatannya, gula aren umumya lebih alami
sehingga zat-zat tertentu yang terkandung di dalamnya tidak mengalami
kerusakan dan tetap utuh. Serta tidak membutuhkan proses penyulingan
yang berkali-kali atau menggunakan tambahan bahan untuk memurnikannya.
Para ahli mengungkapkan nilai indeks glikemik yang lebih rendah ini
membuat gula aren lebih aman dikonsumsi dan tidak menyebabkan lonjakan
kadar gula darah yang signifikan, sehingga bisa membahayakan tubuh
terutama bagi penderita diabetes. Serta semakin gelap warna gula, maka
jejak nutrisinya cenderung lebih banyak.
Selain kandungan gulanya yang lebih sedikit, gula aren juga diketahui mengandung senyawa-senyawa lain yang bermanfaat seperti thiamine, riboflavin, asam askorbat, protein dan juga vitamin C.
Pilihan pemanis alami lainnya adalah menggunakan stevia, yaitu ramuan
dari Paraguay yang digunakan selama ratusan tahun dan memiliki rasa
manis yang berkali-kali lipat daripada gula. Pemanis ini tidak
mengandung kalori dan umumnya aman bagi kadar gula dalam darah.
Jika ingin mendapatkan tubuh yang lebih sehat, tak ada salahnya mulai
mengganti gula pasir dengan gula aren jika ingin mengonsumsi kopi, teh
atau dicampurkan dalam makanan.
Sumber : http://ayotuku.com/artikel-herbal/manfaat-dan-khasiat-gula-aren/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar