Jumat, 28 Desember 2012

SABUN



Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Banyak sabun merupakan campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali (seperti natrium atau kalium hidroksida) pada suhu 80–100 °C melalui suatu proses yang dikenal dengan saponifikasi. Lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Secara tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari pembakaran tumbuhan, atau dari arang kayu. Sabun dapat dibuat pula dari minyak tumbuhan, seperti minyak zaitun.
Dove , seperempatnya adalah moisturizer.
Itulah tagline iklan sabun mandi Dove yang menyatakan bahwa kandungan sabunnya seperempatnya berasal dari palm oil untuk melembabkan kulit.Selain moisturizer zat yang terkandung di dalamnya antara lain :
1. Warna buatan (seperti Blue 1, Red 33, Yellow 5, dan Titanium Dioxide)
Cara terbaiknya pilihlah sabun tanpa menambahkan warna dari bahan kimia.
Pewarna yang sering dipakai dalam sabun adalah putih (titanium dioxide). Selain itu juga tabir surya, yang dianggap aman. Tapi penelitian menunjukkan bahan itu bisa menjadi karsinogen jika dihirup dalam ukuran partikel yang sangat kecil.

2. Pewangi buatan

Berasal dari petrokimia, wewangian dalam kemasan disebut sebagai "parfum" atau "fragrance oil". Ini bisa menyebabkan alergi dan kulit sensitift.

Rahmat Culhaci, pendiri dan CEO dari Pure and Green, menyarankan orang yang lebih memilih sabun wangi untuk mencari salah satu yang menggunakan minyak esensial organik sebagai alternatifnya.

3. Triclosan
Triclosan membunuh organisma musuh tubuh, namun juga menyebabkan efek lain: dapat melemahkan kontraksi otot.Sabun antibakteri dan antimikroba sering mengandung triclosan yang bisa menyebabkan iritasi kulit. "Pada 2010, indisutri kimia di Australia merilis sebuah laporan yang menyebutkan triclosan bisa disampaikan dari ibu melalui ASI,"
4. Sodium Lauryl and Laureth Sulfate

Ini adalah bahan kimia agar berbusa. Bahan kimia ini bisa menyebabkan iritasi kulit dan peradangan. Terapis Dermal Isabella Loneragan, dari Northern Sydney Dermatology, mengatakan, bahan ini banyak ditemukan pada semua produk yang berbusa, termasuk sabun dan sampo.
5. Methylisothiazolinone
Penelitian menunjukkan ini bisa menjadi neurotoxin, suatu zat yang mempengaruhi sistem saraf. Profesor Rosemary Nixon, dari Yayasan Kanker Kulit, mengatakan, baru-baru ini bahan tersebut boleh digunakan dalam konsentrasi yang lebih tinggi, dan para ahli melihat banyak reaksi alergi.

6. Tetrasodium Etidronate

Ini adalah agen pengkelat yang digunakan untuk melunakkan air dan mencegah buih sabun. "Namun itu memperburuk masalah di kulit, khususnya eksim," kata Culhaci.

7. Propylene Glycol
Ini adalah agen penebalan yang dikenal memecah sel-sel kulit dan menyebabkan iritasi. Nixon menggambarkannya sebagai alergen langka.
8. Kimia aditif seperti Mineral Oil dan Petroleum Oil
Mineral dan petroleum oil sering digunakan memberikan sensasi halus pada kulit ketika digunakan, yang menjadi titik jual bagi konsumen, tapi mereka sering comedogenic, bisa menciptakan komedo atau lapisan oklusi pada kulit yang mengurangi kemampuannya bernapas
.
9. Tetrasodium EDTA

Ini adalah bahan pengawet sintetis yang terbuat dari formaldehida, karsinogen yang diketahui, dan sodium sianida. Ini bisa menyebabkan iritasi pada mata dan membran mukosa.

10. Coca -midopropyl Betaine

Ini adalah agen pembersih sintetis yang diketahui menyebabkan dermatitis alergi. Peneliti Dr Peter Dingle menjelaskan, bahan kimia ini termasuk kosmetik yang harus dihindari.

Ternyata di dalam sabun terkandung banyak zat kimia yang ternyata tidak baik untuk kesehatan kulit.Jadi berhati-hatilah memilih sabun mandi untuk kecantikan ataupun sabun mandi untuk kesehatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar